Rabu, 31 Agustus 2016

"GERAKAN INDONESIA KOMPETEN"

"Gerakan Indonesia Kompeten"

Bandung, PAUD dan Dikmas. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), menggelar "Gerakan Indonesia Kompeten, Seminar Nasional dan Pameran Kursus dan Pelatihan  pada 19-21 November 2015". Kegiatan yang diselenggarakan di Convetion Hall Hotel Harris dan Festifal Mall Citylink Bandung, Jawa Barat dihadiri 250 orang peserta dan 40 stand pameran.
Para peserta seminar terdiri atas tiga unsur, yaitu Lembaga Pendidikan sebagai supplier, unsur pemerintah sebagai regulator, dan Industri sebagai pengguna. Sama halnya dengan seminar, peserta pameran terdiri atas tiga jenis ketrampilan, yaitu otomotif, kemaritiman (kelautan/perikanan) dan pariwisata.
Pada kegiatan tersebut dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada pengabdi kursus dan pelatihan, aprseiasi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) berprestasi dan apresiasi peserta didik kursus. Acara lain yang di lakukan adalah penandatanganan Memorandum of Undersatnding (MoU) antara LKP dengan dunia usaha dan industri.
Penandatangan tersebut dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (DPD HIPKI) Provinsi Jawa Barat, sebagai perwakilan LKP dengan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yaitu: PT Asco Dwimobilindo, PT. Wahana Sun Hutama Bandung, PT. Yamaha Indonesia Motor, PT. Honda Motor dan Asosiasi Profesi Automotive Indonesia (APTAIN), serta bidang pariwisata dengan PT. Perisai Utama dan PT. Panghegar.
Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUD dan Dikmas, Yusuf Muhyidin mengungkapkan tujuan utama diselenggarakan acara seminar untuk mendiseminasikan tentang implementasi Nawacita. Dalam bidang pendidikan kelautan/ perikanan serta implikasinya terhadap Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), khususnya dibidang kelautan dan perikanan, pariwisata serta otomotif.
Sedangkan diadakannya pameran kursus dan pelatihan, bertujuan memberikan sarana bagi LKP/ satuan Pendidikan Nonformal penyelenggara LKP untuk melakukan publikasi dan promosi. Fasilitasi bagi DUDI untuk melakukan publikasi terhadap kebutuhan tenaga kerja kompeten, serta memotivasi masyarakat untuk mengikuti program-program kursus dan pelatihan.
Kegiatan yang mengambil tema “Kursus dan Pelatihan mampu menciptakan SDM yang Kompeten, Produktif, Berkarakter dan Memiliki Daya Saing Tinggi di Sektor Kelautan/Perikanan, Pariwisata dan Otomotif.” Dikemas dalam satu tema besar, yaitu "Gerakan Indonesia Kompeten". (M.Husnul Farizi, Pri/KS)


Sabtu, 12 Desember 2015

BATIK DI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ( MEA )

  Perkembanngan batik semakin berinovasi dan bervariasi seiring kemajuan dan moderenisasi jaman,batik pun bermetamorfosa dari batik klasik menjadi batik modern dari cara pembuatan yang manual dan tradisional ke cara pembuatan pembuatan secara digital yang di sebut juga "Batik Printing"  yang merupakan hasil produk tekstil yang bermotif batik ,adapun pembuatan yang secara tradisioanal itulah yang sejatinya batik dengan adanya proses pelilinan dalam pembuatanya,babik batik cap maupun batik tulis.
  Seperti yang telah di tetapkan oleh UNESCO pada tanggal 02 OKTOBER 2010 bahwa batik adalah asli warisan budaya dari Bangsa Indonesia,maka dari itu marilah kita bersama-sama menjaga melestarikanya agar batik indonesia menjadi batik Nusantara yang mendunia,dan adalah tahun 2016 merupakan sistem Masyarakat Ekonomi Asean di mana tahun tersebut adalah mekanisme perekonomian se asean menjadi pasar bebas menjadi amat mudah,dengan demikian kita pun dapat dengan mudah bisa mempromosikan batik indonesia menjadi internasional.
  Batik merupakan komoditas unggulan bangsa kita Indonesia Raya,hasil dari industri rumahan yang patut kita apresiasikan agar terus dapat bertahan,maka dari itu pemerintah pusat pun mencanankan Masyarakat yang berkompetensi dan melalui Kementrian Perindustrian dan Perdagangan bahwa di setiap Kabupaten harus memiliki produk unggulan berupa batik yang bermotif khas daerah masing-masing,maka dari itu kamipun dari Pengrajin Batik Trusmi berinisiatif untuk mencanankan program pelatihan membatik dan sarana nya ke setiap kabupaten-kabupaten di seluruh indonesia untuk menciptakan kompetensi dan profesionalisme masyarakat seperti yang di canankan oleh pemerintah pusat.

  Dan sebagai tindak lanjut nya kami telah melaksanakanya ke beberapa daerah seperti dari Kab.Batang Hari Prov.Jambi pada tahun 2011 yang lalu,kemudian berlanjut ke Kab.Sumedang di tahun 2012,kemudian di Kab.Kuningan dan Kab.Cianjur di tahun 2014,dan ter akhir di tahun 2015 di Prov.Jambi dan kembali di Kab.Cianjur


  Demikian kami pun berharap di tahun-tahun yang akan datang dapat melaksanakanya di daerah-daerah yang lainya,baik dari tingkat provinsi maupun tingkat daerah kota dan kabupaten,semua ini adalah semata demi menjaga dan melestarikan batik indonesia supaya tidak ada lagi yang mengklaim dari negara-negara lain,dan pula sebagai bentuk dukungan kita terhadap program dari pemerintah pusat agar dapat berjalan dengan sukses,jadi siapa lagi kalo bukan kita sebagai warga negara yang baik yang bisa melakukanya,agar masyarakat kita memiliki kompetensi dan profesionalisme di bidang perbatikan,

Dan selain itu kami pun bercita-cita ingin kembali menyatukan Nusantara melalui batik yang kemudian disebut sebagai "Batik Nusantara",seperti yang telah terjadi pada jaman Majapahit dari sumpah palapa nya dari Gajah Mada yang telah mempersatukan Nusantara melalui perjuanganya pada jaman itu,maka di Tahun 2016 ini di tahunnya Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) tepat sekiranya kita mempromosikan batik ke kancah internasioal,ayo kita dukung batik indonesia menjadi Batik Nusantara,yang juga merupakan dukungan kita dalam program pemerintah pusat dalam menjadikan Masyarakat indonesia yang berkompeten dan menciptakan produk unggulan berupa batik di setiap pemerintah kota dan kabupaten dengan motif khas dari daerah masing-masing,dan juga sebagai bentuk dukungan kita untuk selalu menjaga dan melestarikan batik indonesia.

Senin, 01 Juni 2015

BATIK SEMUA UMUR

 BATIK adalah warisan dunia asli budaya indonesia yg telah di tetap kan oleh UNESCO pada tgl 2 oktober 2010 maka dari itu kita wajib melestarikanya dengan cara menanamkan kecintaan batik se dari kecil sehingga setelah dewasa si anak kecil ini akan tetap mencintai batik dan menjaganya serta melestarikanya,
Ayo bangkitkan ke cintaan kita terhadap batik indonesia